Apa Itu Funnel Marketing? Penjelasan TOFU–MOFU–BOFU dan Contoh Penerapannya
Funnel marketing adalah salah satu konsep paling fundamental dalam dunia pemasaran digital. Meski sudah digunakan selama puluhan tahun, funnel tetap relevan hingga sekarang karena menggambarkan bagaimana calon pelanggan bergerak dari tahap tidak mengenal brand hingga akhirnya membeli.
Konsep funnel membantu bisnis memahami perilaku pelanggan, menyusun strategi konten, dan meningkatkan peluang konversi melalui pendekatan yang terstruktur.
Artikel ini akan membahas pengertian funnel marketing, perbedaan TOFU–MOFU–BOFU, serta contoh penerapannya untuk bisnis digital, UMKM, hingga startup.
A. Apa Itu Funnel Marketing?
Funnel marketing adalah model strategi pemasaran yang menggambarkan perjalanan pelanggan (customer journey) dari tahap sadar akan brand hingga akhirnya melakukan pembelian atau konversi.
Disebut “funnel” atau corong karena jumlah audiens semakin menyempit dari atas ke bawah:
- Awareness (paling banyak)
- Interest & Consideration
- Decision & Purchase (paling sedikit)
Dengan memahami funnel, Anda dapat memberikan pesan yang tepat pada waktu yang tepat agar calon pelanggan terus “turun” ke tahap berikutnya.
B. Tiga Tahap Funnel Marketing: TOFU – MOFU – BOFU
Funnel marketing dibagi menjadi tiga tahap utama:
1. TOFU (Top of Funnel) – Awareness
Tahap di mana calon pelanggan baru mengenal brand Anda. Fokusnya adalah menarik perhatian dan memberikan edukasi awal.
Tujuan TOFU:
- Meningkatkan brand awareness
- Mendatangkan traffic
- Mengenalkan masalah dan solusi
Jenis konten TOFU:
- Artikel edukasi
- Video pendek / reels
- Infografis
- Konten media sosial
- E-book pengantar
- Checklist atau tips singkat
Contoh TOFU: Artikel “Apa Itu SEO dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?”
2. MOFU (Middle of Funnel) – Consideration
Tahap di mana calon pelanggan mulai mempertimbangkan solusi terbaik untuk kebutuhan mereka. Mereka sudah mengenal brand, tetapi belum yakin ingin membeli.
Tujuan MOFU:
- Membangun kepercayaan
- Memberikan edukasi lebih dalam
- Mendorong pelanggan melihat manfaat produk
Jenis konten MOFU:
- Studi kasus
- Webinar
- Video tutorial
- Perbandingan produk
- Lead magnet (e-book, template, gratisan)
- Email nurturing
Contoh MOFU: E-book “Panduan Riset Keyword untuk UMKM”
3. BOFU (Bottom of Funnel) – Conversion
Tahap paling akhir, di mana pelanggan siap mengambil keputusan. Di sini konten harus fokus pada penawaran dan jaminan.
Tujuan BOFU:
- Mengajak pelanggan untuk membeli
- Memberikan kejelasan paket/promo
- Menghilangkan keraguan terakhir
Jenis konten BOFU:
- Penawaran khusus
- Diskon
- Testimoni & review
- Product demo
- Garansi uang kembali
- Landing page produk
- CTA kuat seperti “Beli Sekarang”
Contoh BOFU: Landing page “Beli Domain Premium .COM Mulai Rp 2 Juta – Garansi Transfer Aman.”
C. Mengapa Funnel Marketing Sangat Penting?
1. Meningkatkan Efektivitas Marketing
Dengan funnel, Anda tahu konten apa yang harus diberikan pada setiap tahap.
2. Menghemat Biaya Iklan
Anda tidak perlu memaksa orang membeli di tahap awal. Fokus pada nurturing hingga mereka siap membeli.
3. Memperkuat Relasi dengan Pelanggan
Funnel membuat komunikasi lebih personal dan relevan.
4. Meningkatkan Konversi
Konten yang tepat di setiap tahap membuat customer journey lebih lancar.
5. Cocok untuk Semua Jenis Bisnis
Funnel marketing berlaku untuk:
- UMKM
- Toko online
- Startup
- Domain premium
- Kursus online
- Jasa profesional
D. Contoh Penerapan Funnel Marketing di Bisnis Digital
1. Contoh Funnel untuk Bisnis Domain Premium
TOFU:
- Artikel “Mengapa Domain Bagus Penting untuk Branding?”
- Posting Instagram edukasi tentang domain premium
MOFU:
- Daftar domain premium lengkap
- Video penjelasan bagaimana domain tua membantu SEO
- Form download katalog domain (lead magnet)
BOFU:
- Promo domain tertentu
- Testimoni klien yang sudah membeli domain
- CTA WhatsApp “Cek Ketersediaan Sekarang”
2. Contoh Funnel untuk Jasa SEO
TOFU:
Artikel edukasi tentang SEO.
MOFU:
E-book strategi SEO, webinar, studi kasus klien.
BOFU:
Landing page jasa SEO + garansi peningkatan traffic.
3. Contoh Funnel untuk Toko Online Fashion
TOFU:
Konten gaya outfit di sosial media.
MOFU:
Lookbook, testimonial, dan review video.
BOFU:
Diskon + limited stock + CTA “Beli Sekarang.”
E. Cara Membuat Funnel Marketing untuk Bisnis Anda
1. Tentukan Tujuan Utama
Apakah Anda ingin mendapatkan leads, meningkatkan pembelian, atau menaikkan brand awareness?
2. Pahami Target Audiens
Buat buyer persona agar funnel lebih relevan.
3. Buat Konten Sesuai Tahap Funnel
TOFU: konten edukasi umum
MOFU: konten pertimbangan
BOFU: konten ajakan/pembelian
4. Gunakan CTA yang Sesuai
- TOFU → “Pelajari Selengkapnya”
- MOFU → “Download Gratis”
- BOFU → “Beli Sekarang / Konsultasi Sekarang”
5. Ukur dan Optimalkan
Gunakan analytics untuk melihat tahap mana yang paling banyak drop-off. Perbaiki konten, landing page, atau CTA sesuai data.
F. Kesalahan Umum dalam Funnel Marketing
- Membuat konten tidak sesuai tahap
- Langsung menjual di tahap TOFU
- Tidak melakukan nurturing di MOFU
- Tidak membuat CTA jelas
- Tidak menggunakan data analytics
- Mengabaikan retargeting
G. Kesimpulan
Funnel marketing adalah peta perjalanan pelanggan dari mengenal brand hingga membeli. Dengan memahami tahap TOFU–MOFU–BOFU, bisnis dapat membuat strategi konten yang lebih efektif, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong konversi lebih tinggi.
Funnel bukan sekadar teori — itu adalah fondasi strategi pemasaran modern yang wajib dipahami setiap pemilik bisnis digital.

.png)